Kata-Kata Terakhir Steve Jobs Sebelum Meninggal Dunia


steve-jobs

Dalam dunia bisnis, aku adalah simbol dari kesuksesan, seakan-akan harta dan diriku tidak terpisahkan, karena selain kerja, hobiku tak banyak.

Saat ini aku berbaring di rumah sakit, merenungi jalan kehidupanku, kekayaan, nama, dan kedudukan, semuanya itu tidak ada artinya lagi.

Malam yang hening, cahaya dan suara mesin di sekitar ranjangku, bagaikan nafasnya maut kematian yang mendekat pada diriku.

Sekarang aku mengerti, seseorang asal memiliki harta secukupnya untuk digunakan dirinya saja itu sudah cukup. Mengejar kekayaan tanpa batas itu bagaikan monster yang mengerikan.

Tuhan memberi kita organ-organ perasa, agar kita bisa merasakan cinta kasih yang terpendam dalam hati kita yang paling dalam. Tapi bukan kegembiraan yang datang dari kehidupan yang mewah — itu hanya ilusi saja.

Harta kekayaan yang aku peroleh saat aku hidup, tak mungkin bisa aku bawa pergi. Yang aku bisa bawa adalah kasih yang murni yang selama ini terpendam dalam hatiku. Hanya cinta kasih itulah yang bisa memberiku kekuatan dan terang.

Ranjang apa yang termahal di dunia ini? Ranjang orang sakit. Orang lain bisa bukakan mobil untukmu, orang lain bisa kerja untukmu, tapi tidak ada orang bisa menggantikan sakitmu. Barang hilang bisa didapat kembali, tapi nyawa hilang tak bisa kembali lagi. Saat kamu masuk ke ruang operasi, kamu baru sadar bahwa kesehatan itu betapa berharganya.

Kita berjalan di jalan kehidupan ini. Dengan jalannya waktu, suatu saat akan sampai tujuan. Bagaikan panggung pentas pun, tirai panggung akan tertutup, pentas telah berakhir.

Yang patut kita hargai dan sayangi adalah hubungan kasih antar keluarga, cinta akan suami-istri dan juga kasih persahabatan antar-teman.

9 Responses to Kata-Kata Terakhir Steve Jobs Sebelum Meninggal Dunia

  1. Dadan Rusdan berkata:

    oalah ,,, baru tau saya steve job meninggal ,,, kok gak rame yah di indo khususnya di fb,,,

  2. siukamto berkata:

    sehat itu sangat mahal dan tidak bisa diukur dengan uang

  3. dekin berkata:

    izin copy n share

  4. Syair Senja berkata:

    Anda (Alm) adalah sosok yang hebat.
    Anda memang tak akan bisa kembali membuka artikel ini. Ataupun artikel yang semuanya berisi tentang anda (Alm).
    Beruntunglah, disaat terakhir anda. Anda masih diberikan hidayah. Dan memberikan ilmu anda yang akan berguna untuk orang banyak.
    Semoga Anda tenang di alam sana, yang kelak anda sadari keberadaanya.
    Terima kasih ; Bapak Steve Jobs (Alm)

  5. bisnismomentarkini berkata:

    Memaksimalkan potensi diri tanpa harus mengorbankan hubungan dengan orang2 terkasih, berkarir dari dalam rumah itu impian saya.
    Barangkali agan bisa kasih masukan? Makasih sebelumnya.

  6. mycinemaz berkata:

    thankyou steve jobs for everything…

  7. Quthub Muhammad berkata:

    thankyu steve

  8. putri ca berkata:

    harta benda itu tak ada harganya jika dibandingkan kasih sayang keluarga

  9. Wakwaw berkata:

    Saya setuju dengan Steve Jobs, tapi kalo kita mau berfikir secara luas, sebenarnya tidak ada yang salah dengan mengembangkan potensi yang ada di dalam diri kita untuk menghasilkan karya yang dapar berguna bagi orang lain…

    Kekayaan merupakan akibat dari potensi yang kita kembangkan saja…

    Kalo misalnya semua orang tidak mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, maka tidak mungkin dunia ini bakal maju seperti sekarang…

    Tapi yang salah adalah kalo ada orang yang mengejar kekayaan sehingga dia lupa diri…

    Note :

    Tidak ada yang salah dengan mengembangkan potensi yang ada dalam diri kita, tapi mengejar kekayaan itulah yang salah…

    1 Timotius 6:9-10
    9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
    10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

Tinggalkan komentar